Jumat, 20 Mei 2011

FIMOSIS


Definisi
Fimosis adalah kelainan bawaan dimana terdapat penyempitan prepusium pada bayi laki-laki.

Tanda dan gejala
·         Bayi sukar buang air kecil.
·         Kulit prepusium menggembung seperti balon.
·         Bayi menangis keras sebelum berkemih.

Penatalaksanaan
·         Tindakan paling baik adalah dilakukan sirkumsisi ( sunat ) pada bayi.
·         Apabila orang tua tidak  tega, maka cobalah untuk melakukan pelebaran prepusium dengan mendorong prepusium ke belakang. Namun biasanya hal ini akan menyebakan luka.
·         Jika terjadi luka, oleskan salep antibiotik untuk pencegahan infeksi.

Referensi :
Nanny Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.


HIDROSEFALUS


Definisi
Hidrosefalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinalis dikarenakan adanya tekanan intracranial yang meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya pelebaran berbagai ruang tempat mengalirnya liquor.

Etiologi
Hidriosefalus disebabkan karna terjadinya penyumbatan cairan cerebrospinalis (CSS) pada salah satu pembentukan CSS dalam sistem fentrikel dan tempat absorpsi dalam ruang subaraknoid sehingga terjadi penyumbatan dilatasi ruangan CSS diatasnya(foramen monrain,foramen luschka,magendie,sistem magna dan sistem basalis merupakan tempat tersering terjadi penyumbatan). Hidrosefalus terutama menyerang anak usia 0-2 tahun.

Tanda dan gejala

1.      Tengkorak kepala mengalami pembesaran
2.      Muntah dan nyeri kepala
3.      Kepala terlihat lebih besar dari tubuh
4.      Ubun ubun besar melebar dan tidak menutup pada waktunya,teraba tegang dan menonjol
5.      Dahi lebar,kulit kepala tipis,tegang dan mengilat
6.      Pelebaran vena dan kulit kepala.
7.      Saluran tengkorak belum menutup dan teraba melebar
8.      Terdapat craked pot sign bunyi seperti pot kembang retak saat dilakukan perkusi kepala.
9.      Adanya sunset sign dimana sklera berada diatas iris sehingga iris seakan akan menyerupai matahari terbenam.
10.  Pergerakan bola mata tidak teratur
11.  kerusakan syaraf yang dapat memberikan gejala kelainan neurologis berupa :
·         gangguan kesadaran
·         kejang
·         terkadang terjadi gangguan pusat vital

Pengobatan

1.      Tanpa pengobatan, sebanyak 40-50% kasus, anak dapat sembuh.
2.      Pemberian diamox atau furosemid yang dapat mengurangi penggunaan shunt. Efek sampingnya adalah adalah dehidrasi, hipernatremi, dan asidosis.
3.      Pembedahan dilakukan untuk memperbaiki hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi.


Referensi :
Nanny Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.



MENINGOKEL DAN ENSEFALOKEL


Definisi
Meningokel dan ensefalokel merupakan kelainan bawaan di mana terjadi pemburutan selaput otak dan isi kepala keluar melalui lubang pada tengkorak atau tulang belakang.
Etiologi
Penyebab terjadinya meningokel dan ensefalokel adalah karena adanya defek pada penutupan spina bifida yang berhubungan dengan pertumbuhan yang tidak normal dari korda spinalis atau penutupnya, biasanya terletak pada garis tengah.
Gambaran Klinis
1.      Meningokel
Biasanya terdapat pada daerah servikal atau daerah torakal sebelah atas. Kantong hanya berisi selaput otak, sedangkan korda tetap dalam korda spinalis ( dalam durameter tidak terdapat saraf). Operasi akan mengoreksi kelainan, sehingga tidak terjadi gangguan sensorik dan motorik dan bayi akan menjadi normal.


2.      Ensefalokel
Biasanya terjadi pada bagian oksipital. Pada bagian ini terdapat kantong berisi cairan, jaringan saraf, atau sebagian otak. Ensefalokel akan berkaitan dengan kelainan mental yang berat meskipun sudah dilakukan operasi.
Penatalaksanaan
1.      Sebelum operasi , bayi dimasukkan ke dalam inkubator dengan kondisi tanpa baju.
2.      Bayi dalm posisi telungkup atau tidur jika kantongnya besar untuk mencegah infeksi.
3.      Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah saraf, ahli ortopedi , dan ahli urologi, terutama pada tindakn pembedahan, dengan sebelumnya melakukan informed consent dan
informed choice pada keluarga.

Lakukan pengamatan dengan cermat terhadap tanda – tanda hidrosefalus ( dengan mengukur lingkar kepala setia hari ) setelah dilakukan pembedahan  atau juga kemungkinan terjadinya meningitis (lemah, tidak mau minum, mudah terangsang, kejang dan ubun-ubun  besar menonjol). Selain itu, perhatikan banyak tidaknya gerakan tungkai dan kaki , retensi urine dan kerusakan kulit akibat iritasi urine dan feses.



Referensi :
Nanny Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.


ATRESIA DUODENI


Definisi
Atresia duodeni adalah buntunya saluran pada duodenum yang biasanya terjadi pada ampula vateri.
Gambaran klinis
Bayi yang mengalami atresia duodeni sering mengalami muntah proyektil yang berwarna hijau setelah lahir,berat badan menurun dan perut kembung di daerah epigastrium pada 24 jam atau sesudahnya. Sementara itu, pada foto polos dalam posisi tegak akan diperoleh hasil adanya gambaran pelebaran lambung dan bagian proksimal duodenum, tanpa adanya udara dibagian lain usus.
Penatalaksanaan

1.      Perbaiki keadaan umum dengan mengatasi defisit cairan tubuh yang di timbulkan oleh muntah muntah sebelum operasi.
2.      Berikan infromed consent dan infromed choice sebelim dilakukan rujukan atau tindakan pembedahan.




Referensi :
Nanny Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.

HERNIA DIAFRAGMATIKA


Definisi
Hernia diafragmatika termasuk kelainan bawaan yang terjadi karena tidak terbentuknya sebagian diafragma, sehingga ada bagian isi perut masuk kedalam rongga torak.
Gambaran klinis
Kelainan yang sering ditemukan adalah adanya penutupan yang tidak sempurna dari sinus pleuroperitoneal ( foramen bochdalek ) yang terletak pada bagian postero-lateral dari diafragma, tetapi jarang di temukan hernia sinussubsternal (foramen morgagni) yang melalui hiatus esofagus.
Tanda dan gejala
Gejalanya bergantung pada banyaknya isi perut yang masuk ke dalam rongga torak. Biasanya gejala yang muncul adalah gangguan pada sistem pernafasan seperti berikut ini :
1.      Kulit bewarna pucat bahkan biru
2.      Sesak nafas
3.      Retraksi sela iga dan substernal
4.      Perut kecil dan cekung
5.      Suara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak isi perut.
6.      Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan karena terdorong oleh isi perut.
7.      Terdengar bising usus di daerah dada.
8.      Muntah
Penatalaksanaan
1.      Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru.
2.      Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas.
3.      Awasi bayi jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi.
4.      Lakukan informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.






Referensi :
Nanny Vivian.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.